Ravenclaw Story





Ravenclaw Story (part.1)






Prudence Clearwater said :

Sore itu aku sedang duduk sendirian di pinggir danau sambil membaca buku, saat tiba2 seseorang datang menghampiriku “oh, kau membuatku terkejut Ollie” Oliver hanya tersenyum dan duduk di sebelahku “dari mana saja kau?” kataku sedikit kesal
“nanti juga kau akan tau..” jawabnya sambil tersenyum
haah, sepertinya aku memang tidak pernah bisa marah pada org yg satu ini.
“ya ampun aku lupa” kataku sambil buru2 membereskan buku
“ada apa?”
“aku harus bergegas ke ruang rekreasi”
“tapi…” Oliver mencoba protes
“tidak ada waktu Ollie, kita bertemu lagi besok di tempat biasa Ok, bye..” aku berlari meninggalkan Oliver yg masih bingung dengan tingkahku.
Akhirnya aku sampai di ruang rekreasi saat tiba2 ku lihat Nanda Iasha, apa yg sedang dia lakukan disana….. (bersambung)

____________________

Hana Dreamer said:

dia senang menangis tersedu sedu melihat sesuatu sampai kepalanya terbenam.
“nanda, kamu kenapa?”
“hiks hiks hiks”
“ayolah, ceritakan kepadaku”
“kau tau, saat di kelas sejarah sihir tadi, ketika aku akan mengumpulkan pr sejarah sihirku, malfoy merebut bukuku dan menconteknya, jadi aku harus membuat tulisan baru, karena prof. binns tidak mau melihat essay murid yg sama.”
“kenapa kau tidak melawannya? aku mulai marah kepada malfoy. tidak terima temanku diperlakukan seperti ini.”
“aku tidak ingin mencari ribut, sudah cukup dia menggangguku seperti sekarang ini. aku tidak mau diganggu lagi.”
“nanda, kamu tidak boleh begitu, kalo kamu tidak pernah melawannya, maka dia akan terus semena-mena terhadapmu. trust me.”
“ya aku tau, itu akan sulit. apakah kamu punya cara agar dia tidak menggangguku lagi?”
“well,aku punya statement, dia mungkin mengganggumu karena kamu tidak mau melawan, atau mungkin dia suka padamu. ya suka nanda.”
“apa? yg benar saja statement mu. aku tak percaya.”
“well, kita lihat saja, siapa yg benar.”
“jadi bagaimana cara membuktikannya?”
“kenapa tidak kau coba pacari saja jammie? aku pikir kalian cocok satu sama lain. dan mari kita lihat reaksi draco malfoy si mr. yg suka mengganggu nanda iasha.

—————————————————————

Nanda Iasha said
:

“apa ? Prue, Hana .. Kalian sedang bercanda dgnku kan ? “
Mereka berdua bersama menggelengkan kepalanya
“oh ta-tapi kalian tau kan aku sejak awal berteman baik dengannya, bagaimana mungkin ?”
“tidak ada yg tidak mungkin nanda, aku setuju dgn ide hana” Prue mengedipkan matanya ke arah hana
“bagaimana ?” tanya hana sekali lagi
“aku tak yakin tentang rencana itu”
“ayolah, aku dan hana akan membantumu”
aku bingung apa yg hrs aku lakukan, tapi melihat semangat mereka oh aku takkan tega mematahkannya
“baiklah aku akan mengikuti ide gila kalian” jawabku pasrah
“yes !!”
“eits tp benar-benar akan membantuku kan ?”
mereka mengganggukan kepala, kemudian menyeretku masuk menuju kamar
“ayo kita bicarakan semuanya di kamar” bisik Hana
“ya tidak baik berada di ruang rekreasi akan ada byk yg mencuri dengar” sahut Ginevra. Aku hanya mengikuti mereka, sebelum mencapai pintu tiba-tiba seseorang menyapa kami
“hello semua” sapa christy , aku tersenyum padanya sedetik kemudian Hana mengajak Christy untuk bergabung bersama kami.
“sekarang apa rencana selanjutnya ?” tanyaku
“tentu saja membuat kau dan Jamie jadian dong” jawab Hana, dia duduk bersebelahan dgn Christy yg tampak bingung sedangkan Prue sedang asyik menyisir rambutnya di depan kaca.
“aku tau itu , tapi bag—” belum selesai aku bicara tiba-tiba Christy menyahut
“STOP!”
Prue kaget , sisirnya jatuh ke tanah dia menggerutu saat mengambil sisirnya “bisakah kau sekali saja tidak menggagetkan ?” bibirnya manyun sebal.
“maaf Prue, tapi aku tak tau apa yg kalian bicarakan” kata Christy mengangkat pundaknya binggung
Hana menceritakan semua dari masalah malfoy hingga apa yg sedang kami bicarakan saat ini
“begitulah ceritanya” kata Hana
“ya , dan sekarang masalahnya bagaimana caranya ? memang kalian tau apa dia juga suka padaku ?” tanyaku pada mereka bertiga
Mereka terdiam untuk beberapa saat, berpikir akan apa yg harus kami lakukan . Kemudian …

————————————————

Prudence Clearwater said:


Nanda, Hana, Christy dan aku sedang duduk di kamar kami yg nyaman. dan kami sedang membahas sebuah rencana besar untuk Nanda.
“STOP!” christy berkata mengagetkanku, membuatku menjatuhkan sisir yg sedang ku pegang
“bisa tidak kau sesekali tidak mengagetkan..” ujarku bersungut2
“maaf gin, tp aku tidak mengerti apa yg sedang kalian bicarakan” Christy terlihat bingung
akhirnya Hana dengan sabar menceritakan semuanya dr awal “nah begitulah ceritanya” kata Hana mengakhiri ceritanya.
tapi sepertinya sekarang Nanda yg terlihat bingung, kemudian dia berkata “ya, sekarang masalahnya bagaimana caranya? memang kalian tau apakah dia juga suka padaku?” kami terdiam sejenak.
kemudian aku berkata, “hmm, menurut pengamatanku selama ini sepertinya dia juga menyukaimu Nanda” ujarku tersenyum jahil.
“aha!” kata Christy tiba2 sambil menjentikkan jarinya, sepertinya dia mendapatkan ide cemerlang “aku tau bagaimana caranya memastikan apakah Jamie menyukaimu atau tidak”
“wah, bagaimana.. bagaimana..” Hana menjadi bertambah semangat
“besok akan kuberi tau, skrng sudah malam lebih baik kita tidur karena besok kita ada pelajaran ramuan dgn prof. Wix. kalian pasti tidak ingin terlambat masuk kelasnya kan?” kata Christy kemudian
“yaaah,” ucapku dan hana bersamaan.
“hey girls.. knp jadi kalian yg semangat sekali sih?” Nanda akhirnya bersuara “aku setuju saran Christy, sebaiknya kita tidur yuk”
akhirnya kami memutuskan untuk tidur…

Keesokan paginya ……….

——————————————————-

Christy White said:

Esok paginya Christy, Hana, Nanda dan Prue berkumpul di ruang rekreasi yang kosong. Wajah mereka semua terlihat bersemangat.
“Jadi bagaimana?” Hana bertanya tak sabar.
“Iya, gimana?” tambah Nanda.
“Sabar dong, teman-temanku,” ujar Christy sok misterius. Ia berdeham sekali, kemudian meneruskan, “Jadi begini, kita pancing saja si Jammie dengan gosip—-“
“Gosip??” potong Prue bingung. “Gosip apa?”
“Diam dulu, biar dia meneruskan kata-katanya dulu!” hardik Hana gemas. Prue mengangguk patuh. Mereka bertiga kembali memandang Christy lekat-lekat.
“Jadi begini,” Christy berkata. “Kita bilang saja pada Jammie kalau Nanda sedang dekat dengan anak kelas 5. Nanti kita lihat reaksi Jammie. Bagaimana?”
Hana, Prue dan Nanda saling bertukar pandang. “Baik, kita coba cara itu.”

**

Malam harinya, Christy, Hana dan Prue memutuskan untuk mendekati Jammie di Aula Besar saat sebagian besar murid sudah selesai makan malam. Ide itu diajukan oleh Nanda sendiri karena ia tidak mau ada terlalu banyak orang yang mendengar gosip pancingan itu.
“Sudah saatnya,” putus Hana setelah mengintip ke dalam Aula Besar untuk kesekian kalinya. Christy dan Prue menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum mengikuti langkah Hana masuk ke dalam Aula Besar.
Di meja Ravenclaw masih ada lima anak, Jammie—-yang sedang sibuk mengobrol dengan Dida—-dan tiga anak kelas satu yang tengah makan dengan wajah muram.
Hana berdeham dan mengambil tempat tepat di hadapan Jammie, diikuti Christy dan Prue yang duduk dengan kaku.
“Aku lapar sekali!” ujar Christy keras-keras sambil mengambil ayam panggang. “Hei Han, coba kau ceritakan gosip tentang Nanda itu pada Prue, aku yakin dia belum tahu!”
Siasat untuk menarik perhatian Jammie ini rupanya berhasil karena detik berikutnya Jammie—-dan juga Dida—-menghentikan percakapan mereka dan menoleh menatap Christy.
“Gosip?” tanya Dida.
“Nanda?” tambah Jammie. Mereka berdua menatap Christy dan Hana bergantian.
Hana berusaha menahan diri untuk tidak tertawa dan berkata perlahan,”Tahu tidak tadi aku melihat Nanda sedang bergandengan tangan dengan anak kelas lima. Waktu kupanggil dia langsung mempercepat langkahnya, kurasa—-“
“Anak kelas lima yang mana?” sela Dida penasaran.
Hana melirik Prue dari sudut matanya. “Ehm.. yah, aku tak tahu namanya, tapi dia tinggi—-kira-kira lebih tinggi sebahu daripadaku—-berambut merah dan cukup kurus,” jelas Hana sambil berpikir cepat.
“Apa dia memiliki tahi lalat di sudut mulutnya?” Dida bertanya lagi dengan nada mendesak.
“Eh?” Hana mulai panik. Ia tidak terbiasa berbohong begini. “Ya, kurasa dia pu—-“
BRAK!
Hana, Christy, dan Prue ternganga menatap wajah merah padam Dida.
(bersambung)

_________________

Hana Dreamer said:

lalu Prue salah tingkah dan berkata..
"oh maaf, aku keceplosan aku tak bermaksud mengatakannya keras-keras. bisiknya pada nanda, hana, dan christy."
suasana mulai canggung. kemudian jammie yg kelihatan kusut pergi duluan meninggalkan aula besar. dida juga mengikutinya.

"semua.. maafkan aku. aku membuat masalahnya tambah rumit, aku Prue."


kemudian christy sebagai menjawab. "hei, jangan sedih begitu dong. kalian tau apa artinya?
jammie pergi duluan dengan muka kusut itu berarti...."

"apa??"
sahut hana, nanda, dan prue yg gag nyambung.

"dia cemburu teman-teman"..

*hening*

"berarti kita berhasil?"
aku langsung berteriak dan minta tos kepada christy, nanda dan prue.

nanda terdiam..
"jadi artinya?"
"iyaa nanda, tahap awal kita sukses" aku berteriak lagi.
"tapiii.."
ujarku lagi.
"sepertinya dida tidak suka kita menjodohkanmu dgn fred nanda, pandangan matanya tidak suka tadi dan dia juga ikut pergi bersama jammie".

"yah, aku setuju denganmu hana".
ujar nanda.

"well,kalau begitu. teman-teman jangan gembira dulu. kita masih belum dapat memastikan." ujar prue yg sepertinya tak mendengar obrolanku dengan nanda.

"maksudmu?" kata christy
"kita masih belum tahu apa benar jammie tadi cemburu. kita hanya harus lanjut ke tahap selanjutnya."

"loh?"
aku, nanda dan christy semakin bingung.
"ya, tahap selanjutnya."
maksudku menjadikan gosip itu benar-benar jadi nyata dan bukan khayalan. kita harus bisa mendekatkan nanda dan fred.

"ha? serius? aku kira kita hanya sampai tahap gosip dan menjadikan jammie cemburu." lanjut christy

"aku punya ide lagi, teman-teman". lanjut prue.

"hei hei prue, jadi bagaimana dengan dida?
kita bermaksud hanya membuat jammie cemburu. tapi ternyata dida juga tak suka nanda dengan fred."

"benar juga."
jadii menurutku.. sahut prue

____________________

Prudence Clearwater said:

"Jadi menurutku kita harus membuat gosip itu seolah2 terlihat nyata, Jamie harus menyaksikan sendiri kalau Nanda benar2 dekat dgn Fred... kalian tau kan Jamie bukan tipe org yg mudah percaya pd gosip begitu saja, kalau dia benar2 suka pd Nanda dia pasti akan mencari bukti" kataku panjang lebar
"naah, bukti itulah yg skrng kita butuhkan" sambung ku lagi.
Nanda, Hana, dan Christy tampak berpikir.
"tapi bagaimana dgn Dida?" kata Nanda kemudian
"mengenai masalah Dida, kurasa Christy bs menjelaskan pdny nanti. aku yakin Dida akan mengerti jika dia mengetahui permasalahannya"
"lalu bagaimana Fred?" kata Hana yg sepertinya masih agak bingung
"untuk urusan Fred, hmm.. aku akan meminta bantuan pd Ollie.. bagaimana pendapat kalian?"
Nanda, Christy, dan Hana kelihatannya setuju dgn ideku.
Ketika kami mulai menyusun rencana berikutnya, tiba2 brakk...!! pintu ruang rekreasi mendadak terbuka, ternyata Alice yg masuk dengan tubuh basah kuyup.
"Alice, kenapa kau?" Nanda berlari menghampiri Alice di ikuti kami semua. Lalu Alice...... (bersambung)

_________________________

Alice Drew said:

Hana, Nanda, Chriisty, dan Prue sedang berkumpul ketika aku masuk ke dalam ruang rekreasi Ravenclaw. tampaknya mereka terkejut melihat keadaanku yang basah kuyup. Nanda yang paling tampak khawatir melihatku langsung mendatangiku dan mengguncang pundakku
" Alice, kenapa kau?" tanyanya

aku yang sedikit geli melihat mukanya yang begitu khwatir kemudian hanya menggeleng sambil gemetar kedinginan
" hahahahha kenapa kalian begitu serius? aq tak pa2 kok, hanya saja, sewaktu aq membantu hagrid mencari salah satu binatang anehnya di pinggir danau aku tercebur, masuk ke danau di cuaca dingin yang ekstrim ini benar2 menyebalkan" jawabku enteng

Antara geli dan kesal, Hana bertanya padaku
" kenapa kau ceroboh sekali? bisa2nya jatuh ke dalam danau, lagi pula kau kan tak bisa berenang?"

" well, ada sesuatu yang membuatku sangat terkejut sampai2 aq tak memperhatikan langkahku" jawabku dengan muka yang sangat serius

"apaaaa?" tanya Chriisty, Hana,dan nada secara bersamaan

"well, ketika aq sedang menyusuri danau bersama Hagrid, aq melihat 2 orang yang sepertinya sangat kukenal sedang bertengakar, bukan hanya bertengakar biasa, bisa dibilang mereka sedang ribut besar. tak sengaja aq mencuri dengar samar2 pertengkaran mereka. Mreka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar, si wanita menangis dan berteriak2 sedangkan si pria keliatan sedang berusaha menjelaskan sesuatu dengan frustasi" cerita ku sambil menggigil kedinginan

" Siapa mereka Alice? apakah kami mengenal mereka?" tanya Nanda penasaran

" Oh sangat" jawabku "Hatchiiii, sepertinya aq terserang flu hatchiii" sambungku sambil bersin2

" Siapa?" desak Hana yang juga sangat penasaran

"Dida dan Fred" jawabku enteng, "tapi kalian harus merahasiakan ini semua, aq tak mau mereka salah paham padaku, aq toh tidak sengaja mencuri dengar percakapan mereka, hatchiiii" sambungku

(heninggggg)

"heyyyyy, kalian kenapa?" tanya ku heran ketika melihat reaksi Hana, Nanda, Dan Chriisty yang tiba2 menjadi seperti patung pucat pasi,

" tidakkk..." kata Nanda sambil geleng2

" jangan jangan..." sambung Hana tak kalah syok

"Ya Tuhannnn..." Criisty sampai harus terduduk agar tidak jatuh

" aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" triak Hana, Chriisty, dan nanda berbarengan

Aku yang tak tahu sama sekali kenapa mereka bersikap aneh memutuskan untuk segera naik ke kamarku dan mengeringkan badan. aku tidak mau jatuh sakit

(bersambung)